Benjolan di Payudara? Ketahui Perbedaan Kista, Fibroadenoma, dan Kanker
Banyak orang langsung khawatir saat menemukan benjolan di payudara. Namun, menurut Dr. dr. Agus Sutarman, SpB. Subsp. Onk (MARS). SH. MH, tidak semua benjolan berarti kanker. Bahkan, sekitar 80% benjolan di payudara bukanlah tumor ganas, melainkan kondisi jinak seperti kista atau fibroadenoma.
Meski demikian, Dr. Agus menekankan pentingnya deteksi dini kanker payudara. "Kita tidak bisa mengandalkan tebakan. Pemeriksaan medis adalah satu-satunya cara memastikan apakah benjolan tersebut berbahaya atau tidak," ujarnya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak menunda pemeriksaan benjolan payudara jika merasakan ada perubahan pada tubuh, terutama di area payudara.
Kista payudara adalah kantong berisi cairan yang biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri atau diangkat melalui prosedur sederhana. Sementara itu, fibroadenoma payudara adalah tumor jinak yang terdiri dari jaringan fibrosa dan kelenjar. Kedua kondisi ini berbeda dengan kanker payudara, yang bisa menyebar ke jaringan tubuh lain dan membutuhkan penanganan intensif.
Edukasi tentang benjolan di payudara penting agar masyarakat tidak langsung panik, namun tetap waspada. Deteksi dini melalui SADARI dan SADANIS merupakan langkah awal yang bisa menyelamatkan nyawa. SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dilakukan sendiri secara rutin setiap bulan, sedangkan SADANIS (Periksa Payudara Klinis) dianjurkan dilakukan setidaknya setahun sekali di fasilitas kesehatan.
Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) berperan aktif sebagai garda terdepan dalam kampanye kesadaran kanker payudara di Indonesia. Melalui program edukasi, pemeriksaan gratis, pelatihan relawan, hingga penyediaan informasi yang mudah diakses, YKPI berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan payudara. YKPI juga bekerja sama dengan berbagai instansi, rumah sakit, dan komunitas untuk menjangkau lebih banyak perempuan, terutama di daerah dengan akses kesehatan terbatas.
Langkah pencegahan kanker payudara juga menjadi fokus utama YKPI. Selain SADARI dan SADANIS, gaya hidup sehat untuk mencegah kanker payudara sangat dianjurkan. Mengurangi konsumsi makanan berlemak, memperbanyak asupan sayur dan buah, menjaga berat badan ideal, aktif berolahraga, dan membatasi konsumsi alkohol adalah beberapa cara sederhana namun efektif. Menyusui anak juga terbukti dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Dengan kombinasi edukasi kanker payudara, deteksi dini, dan pola hidup sehat, masyarakat diharapkan lebih siap dan tanggap menghadapi potensi kanker. Melalui sinergi antara tenaga medis, lembaga seperti YKPI, dan kesadaran individu, kita bisa bersama-sama menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh dalam menghadapi tantangan kanker.