Jl. Wijaya II Kebayoran Jakarta Selatan 12160
Setiap Hari : 09.00 AM - 15.00 PM

Sejarah Berdirinya Ykpi

Sejarah

Saling Jaga , Saling Peduli

Berawal dari pengalaman hidupnya sebagai survivor kanker payudara, Linda Agum Gumelar tergerak berbuat sesuatu bagi masyarakat yang berhubungan dengan masalah kanker payudara. Hal ini pun dirasakan oleh survivor lainnya, Andy Endriartono Sutarto dan Rima Melati.


Keinginan mereka rupanya selaras dengan keprihatinan yang dirasakan oleh almarhum dr. Sutjipto, Sp.B(K)Onk serta kepedulian dan empati tinggi dari Tati A.M. Hendropriyono. Pada 19 Agustus 2003, mereka kemudian mendeklarasikan pendirian Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ).


Kelima pendiri yayasan yang bergerak di bidang promosi dan edukasi deteksi dini kanker payudara ini prihatin akan rendahnya kesadaran masyarakat untuk deteksi dini kanker payudara. Sebagai dokter onkologi, (alm) Sutjipto merasakan sendiri betapa banyak penderita kanker payudara yang datang terlambat ke dokter dalam kondisi stadium lanjut. Kondisi itu membuatnya merasa ilmu dan upayanya mengobati terkesan kurang berhasil.


Menurut laporan Global Burden of Cancer Study atau Globocan dari World Health Organization (WHO) Tahun 2022, terdapat 408.661 angka kejadian kanker di Indonesia dan 242.988 kematian yang disebabkan oleh kanker pada tahun 2022.


Berdasarkan jenisnya, kasus baru kanker payudara paling banyak dialami perempuan di Indonesia yaitu sebanyak 66.271. Jumlah ini setara dengan 30,1% dari total kasus baru kanker perempuan di tanah air.


Padahal bila kanker payudara ditemukan pada stadium awal, tingkat harapan hidup akan lebih tinggi. Meski kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak dialami perempuan, nyatanya pria tidak luput dari penyakit ini. Walaupun perbandingannya memang sangat kecil, tetapi kanker payudara pada pria umumnya lebih ganas.


Setelah 12 tahun YKPI berkarya dengan sejumlah program unggulan, pada November 2014 atas kesepakatan dewan Pembina, yayasan nirlaba ini memutuskan memperluas cakupan dan wilayah sosialisasi deteksi dini kanker payudara ke seluruh Indonesia. Di tahun ini pula YKPI telah diterima sebagai anggota penuh dari Reach to Recovery International (RRI). Akhirnya pada Januari 2015, YKPJ berganti nama menjadi Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). Pada November 2016 YKPI pun diterima sebagai anggota dari Union of International Cancer Control (UICC), sebuah organisasi kanker global yang berpusat di Jenewa, Switzerland.


Satu peristiwa yang layak menjadi catatan sejarah adalah YKPI telah menyerahkan satu Unit Mobil Kemoterapi dan Terapi Sistemik kepada RS Kanker Dharmais di tahun 2020. Unit Mobil Kemoterapi ini merupakan yang pertama di Indonesia, menyusul inisiasi Unit Mobil Mamografi pertama kali pula yang diluncurkan oleh YKPI pada Oktober 2005.


Selain itu, pada peringatan upacara puncak Hari Kesehatan Nasional 2020, YKPI mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai Instasi/Lembaga yang telah mewujudkan GERMAS Kategori Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Indonesia. Kedepan, YKPI akan terus berkarya melalui pilar dan program-program kerjanya untuk mewujudkan VISI YKPI, MENUJU INDONESIA BEBAS KANKER PAYUDARA STADIUM LANJUT.



Donasi
Hotline YKPI